Celebesindo.com,-Banyak mama yang merasa kebingungan mengapa bayi mama sering terbangun dan menangis tengah malam
Ketika bayi terbangun dan menangis saat tengah malam, ada dua alasan yang jelas. Yang satu bayi harus ganti popok dan yang kedua lapar.
Tetapi kadang-kadang bayi terbangun dan menangis tanpa alasan yang jelas. Penelitian menunjukkan bahwa mungkin tidak ada alasan konklusif bagi bayi untuk menangis saat bangun tidur. Biasanya mereka menangis di tengah siklus tidur karena mungkin kesulitan untuk melanjutkan ke siklus tidur berikutnya.
Bahkan sebagian bayi selalu tidur dengan baik, terkadang juga memiliki masalah tidur. Memberi makan atau menggendong dapat membuat bayi kembali tidur. Namun, bayi mungkin akan menjadi terbiasa. Ini sebabnya mengapa Mama harus mencari tahu penyebab bayi terbangun dan menangis terutama di malam hari.
Di bawah ini terangkum beberapa alasan mengapa bayi terbangun dan menangis tengah malam. Mungkin bayi mama mengalami salah satunya.
1. Tidak nyaman
Jika bayi bangun dan menangis histeris, mungkin karena ketidaknyamanan fisik. Misalnya, suhu ruangan mungkin terlalu dingin atau terlalu panas untuknya. Lapar, haus, atau bahkan kekenyangan juga dapat membuatnya tidak nyaman dan menangis.
Bayi mungkin berbaring dalam posisi yang sama terlalu lama sehingga badannya menjadi kaku dan ia menangis karena rasa sakit. Menggulingkan bayi atau mengubah posisi tidurnya dapat mengurangi ketidaknyamanan.
Kadang-kadang, terlalu lelah atau tidak cukup lelah juga bisa menjadi alasan. Penting untuk menetapkan rutinitas bagi bayi sehingga ia memiliki aktivitas dan bermain yang cukup ketika bangun dan tidur di jam yang sudah ditentukan.
2. Ketakutan dan kesepian
Dari waktu ke waktu bayi dapat merasa kesepian dan takut. Jika bayi mengalami mimpi buruk, ini sangat mengganggu dan membuatnya menangis terutama jika ia bangun dan mendapati dirinya sendirian.
Sedikit perhatian yang penuh kasih atau menenangkan dengan suara lembut dapat membantu bayi tenang dari turbulensi emosional.
Jika bayi bangun menangis dengan mata tertutup, ia mungkin mengalami teror tidur. Teror tidur berbeda dari mimpi buruk dan juga dapat menyebabkan gangguan tidur. Bayi mungkin duduk sambil menangis dan meronta-ronta seperti histeris. Biasanya jika mengalami ini, bayi tidak sepenuhnya bangun. Pemicu pasti teror tidur tidak diketahui. Namun, kurang tidur diduga menjadi pemicunya.
3. Sakit
Bayi mungkin mengalami tumbuh gigi atau infeksi. Selain itu, rasa sakit biasanya muncul di malam hari. Karena bayi tidak memiliki cara lain untuk mengekspresikan ketidaknyamanannya, maka ia pun menangis.
Terkadang, bayi menangis karena gangguan pencernaan. Mama dapat mengidentifikasinya dengan tangisan marah, mirip dengan ratapan. Dalam kasus seperti ini, bayi mungkin melemparkan badan dan berbalik serta mengeluarkan banyak keringat.
Sakit perut dapat menjadi penyebab lainnya. Yang membedakan adalah tangisan keras yang tiba-tiba dan bayi meringkuk sebagai respons terhadap nyeri perut.
4. Merasa cemas
Kadang-kadang, bayi mengalami kecemasan karena berpisah dengan Mama. Pikiran bahwa orangtua pergi dan tidak ada di sekitar bisa menakutkan bagi bayi. Ini mungkin terjadi di malam hari, bayi menyadari Mama tidak ada di dekatnya.
Untuk membantunya, Mama bisa mengajak bermain petak umpet permainan mengintip seperti cilukba dengan bayi. Ini akan mengajarkan bayi bahwa Mama akan hilang dari pandangannya namun akan kembali lagi kemudian.
5. Mengalami tahap perkembangan baru
Seiring waktu, bayi akan mengalami tahap perkembangan menarik yang berbeda seperti berguling-guling, duduk, merangkak, mengambil langkah pertama mereka, atau berjalan yang dapat memengaruhi tidur mereka di malam hari.
Sebagai contoh, bayi berhasil menarik diri, mengambil dukungan meja atau kursi namun di hari lain ia seolah belum pernah melakukan hal itu. Semua tahap perkembangan baru dapat menghubungkan otak bayi pada tingkat yang luar biasa yang menyebabkan tidurnya menjadi kurang tenang. Kegiatan yang menyenangkan juga dapat mengganggu tidurnya yang damai karena mereka terlalu bersemangat.
6. Lapar
Meskipun bayi mungkin telah memiliki pola makan, ini tidak berarti bahwa ia tidak bangun dan menangis karena kelaparan. Setelah memperkenalkan makanan padat kepada bayi, jangan segera mengurangi asupan ASInya. Selain itu Mama juga dapat menambahkan makan siang ekstra untuk tidur yang tenang di malam hari.
Tidak ada satu solusi pasti yang cocok untuk semua bayi. Setiap bayi berbeda, demikian juga dengan bayi Mama. Oleh karena itu, mencari tahu alasan dan solusi menjadi percobaan yang menantang.
Jika bayi terus menerus terbangun dan menangis setelah Mama mencoba berbagai cara untuk mengatasinya, Mama dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mencari penyebabnya.
Apakah bayi Mama mengalami hal yang sama? Mungkin 6 hal di atas yang menjadi penyebab bayi Mama terbangun dan menangis tengah malam.