Bone (Sulsel), Celebesindo.com,- Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan rakyat Indonesia yang jumlahnya 273 juta jiwa yang diketahui merupakan target dari pembangunan pertanian Indonesia yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan para petani serta pelaku pertanian.
Dengan dasar itulah penyelenggaraan pelatihan Teknis Tematik Penanganan Pasca Panen Jagung Bagi Non Aparatur gencar dilakukan oleh Kementerian Pertanian.
Jagung termasuk komoditas strategis dalam pembangunan pertanian dan perekonomian Indonesia. Dengan jumlah produksi yang terus meningkat setiap tahunnya. Jagung merupakan bahan pangan alternatif pengganti beras dalam rangka mendukung program diversifikasi pangan di Indonesia," kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
Sementara Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, menyampaikan bahwa untuk mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan, Untuk itu, BPPSDMP akan selalu mendorong petani milenial menjadi garda terdepan sektor pertanian.
Seiring apa yang disampaikan para pejabat Kementerian Pertanian itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kab. Bone Suwandi Nurdin dalam sambutannya di kegiatan pelatihan mengatakan bahwa Kabupaten Bone merupakan sentra produksi jagung se-sulawesi selatan yang memiliki lahan pertanaman jagung seluas 58.000 Ha, hal ini terjadi karena peningkatan kapasitas petani terhadap komoditas jagung.
Kata Dia, "Petani jangan selalu mengharapkan bantuan dari pemerintah, bantuan dari pemerintah merupakan stimulus bagi petani agar kedepannya bisa lebih mandiri dan sebagai pembelajaran untuk peningkatkan produksi mereka, harapnya.
Kegiatan pelatihan teknis tematik penanganan pasca panen jagung bagi non aparatur ini berlangsung selama tiga hari mulai 27-29 Mei 2021 di BPP Awangpone, Kabupaten Bone. Sebanyak 30 orang petani jagung dari Kecamatan Awangpone dan Kecamatan Tellu Siattinge
Salah satu peserta yang merupakan ketua kelompok tani Tellu Siattinge mengatakan bahwa saat ini kelompok – kelompok tani sangat butuh pelatihan pasca panen seperti ini karena sangat berguna saat hasil panen jagung di sini berlimpah, pungkasnya. (Al-Aziz/Yuli N).