Gowa, Celebesindo.com, Kementerian Pertanian saat ini berupaya agar pertanian terus berproduksi di tengah kondisi cuaca ekstrem, maka dilakukanlah satu program nasional yang disebut dengan pompanisasi.
Hal tersebut disampaikan Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, Jamaluddin Al Afgani saat menerima visitasi peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan VI Pusat Pengembangan SDM (PPSDM) Regional Makassar Kemendagri, Selasa (3/9/2024).
“Pemberian bantuan secara langsung berupa sarana pompa agar pertanaman bisa dilakukan dengan memanfaatkan sumber air yang tersedia tapi bukan dari air hujan,” ungkap Jamaluddin yang juga Penanggungjawab PAT Takalar, Gowa, Luwu, dan Palopo.
Lanjut Jamaluddin, kurang lebih sekitar 65 ribu pompa telah disebarluaskan di seluruh Indonesia dengan tujuan bahwa kalau misalnya pertanaman bisa dipacu di atas 1 juta hektar sampai di bulan Oktober 2024, diharapkan pangan akan tetap aman di tahun 2025.
“Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Kementerian Pertanian terus berupaya mensosialisasikan (pompanisasi) kepada masyarakat agar kita bersinergi dan bersatu padu,” terangnya.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan bahwa solusi cepat yang dapat dilakukan oleh kepala daerah di seluruh Indonesia untuk mengatasi pertanian khususnya sawah dari kekeringan adalah dengan optimalisasi pompanisasi.
"Pompanisasi ini ada 50 ribu yang harus kita bagikan ke seluruh Indonesia dan itu ujung tombaknya para kepala daerah di seluruh Indonesia. Kalau 75 ribu terpasang, musim kering berikutnya Insya Allah bisa kita atasi," kata Amran di sela mengikuti rapat pengendalian inflasi daerah bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian dipantau secara virtual di Jakarta, Senin, (15/7/2024).
Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan Kementan terus memprioritaskan berbagai program dan kegiatan yang mendukung ketahanan pangan dalam negeri.
“Saat ini fokus Kementan mewujudkan akselerasi peningkatan produksi dan produktivitas pangan agar mampu swasembada,” terang Santi.
Sementara itu, Kepala PPSDM Regional Makassar Kemendagri yang diwakili Hamzah sebagai ketua rombongan mengatakan tujuan kedatangannya tersebut untuk membawa peserta PKA angkatan VI untuk menyaksikan pertanian terpadu.
“Panitia telah memberikan tema yaitu peningkatan investasi dan subtema teknologi pertanian menuju Sustainable Development Goals (SDGs), kami ingin melihat secara langsung sistem pertanian terpadu yang ada di BBPP Batangkaluku untuk diterapkan oleh peserta PKA angkatan VI,” terangnya saat memberikan sambutan.
Dalam kunjungannya, rombongan yang berjumlah 48 orang tersebut diajak berkeliling kemudian dikenalkan sistem peternakan ayam kampung petelur, pengolahan biogas dan pembuatan pupuk organik.
(Red/YM)