Koordinasi Pendampingan Brigade Pangan: Sinergi untuk Dukung Ketahanan Pangan di Tanah Miring Merauke Papua Selatan -->

Translate


Koordinasi Pendampingan Brigade Pangan: Sinergi untuk Dukung Ketahanan Pangan di Tanah Miring Merauke Papua Selatan

CELEBESINDO
Minggu, 01 Desember 2024


Merauke, Celebesindo.com, Dalam upaya mendukung program nasional di bidang ketahanan pangan, Kementerian Pertanian melalui Pendamping Brigade Pangan perwakilan dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku melaksanakan kegiatan koordinasi pendampingan Brigade Pangan di wilayah Kecamatan Tanah Miring. Minggu (1/12/2024). 

Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak penting, di antaranya Penanggung Jawab (Pj) Provinsi, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) O'eng Anwarudin, serta mentor di wilayah tersebut.


Pertemuan koordinasi yang dilaksanakan di salah satu sentra pertanian Kecamatan Tanah Miring ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara instansi pemerintah, akademisi, dan pelaku lapangan dalam mendukung peningkatan produksi pangan sekaligus pemberdayaan petani millenial. 

Menteri Pertanian RI menyampaikan, Swasembada pangan adalah prioritas Bapak Presiden Republik Indonesia H. Prabowo Subianto, jadi kita harus bersyukur bergerak di sektor pertanian karena merupakan program unggulan dari Pemerintah.

"Berbagai bantuan yang diberikan secara gratis seperti benih, pupuk dan alsintan untuk mendukung program swasembada pangan agar diatur dan dijaga/dirawat dengan baik sehingga pertanian lebih maju dan kesejahteraan meningkat". pintanya.

Untuk mencapai keberhasilan, disini kami satukan 3 kekuatan diantaranya sumber daya alam yang  melimpah dan subur, pemuda milenial yang spiritnya semangat menyala menyala dan didukung oleh teknologi pertanian serba modern.

Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti menjelaskan pemerintah akan memberi hibah berupa alat mesin pertanian kepada setiap kelompok Brigade Swasembada Pangan.

“Dukungan dari pemerintah juga termasuk benih dan juga pupuk yang disiapkan untuk menopang jalanya produksi Brigade Swasembada Pangan,” ungkapnya.

Idha juga menyebut bahwa terdapat beberapa kriteria bagi petani milenial yang akan masuk dan menjadi bagian dari Brigade Swasembada Pangan ini.

“Pertama harus jujur, punya prinsip dan memiliki komitmen meningkatkan produktivitas, nanti di lapangan luas lahan yang akan dikelola Brigade Swasembada Pangan sekitar 200 hektare melalui kelola kemitraan,” sebutnya.

Kegiatan koordinasi ini juga menjadi momentum penting untuk membahas strategi, kendala, dan langkah konkret yang diperlukan guna meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.

Kegiatan ini juga menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk menjawab tantangan ketahanan pangan, terutama di wilayah-wilayah potensial seperti Tanah Miring. 

Kolaborasi adalah kunci. Kita tidak hanya bicara tentang meningkatkan produksi pangan, tetapi juga memastikan petani mendapatkan pendampingan yang tepat, baik dari segi teknologi, manajemen
.
Sementara itu, mentor yang mendampingi di wilayah Tanah Miring berbagi pengalaman tentang pentingnya pendekatan berbasis komunitas. 

Menurutnya, membangun kepercayaan dan semangat gotong royong di kalangan petani adalah langkah awal yang fundamental untuk mencapai hasil yang berkelanjutan.

Melalui koordinasi yang melibatkan berbagai pihak ini, diharapkan Kecamatan Tanah Miring dapat menjadi contoh sukses implementasi program ketahanan pangan di tingkat lokal. 

Keberhasilan ini tidak hanya akan meningkatkan produksi pangan, tetapi juga mendukung pencapaian kesejahteraan petani secara berkelanjutan.

Kegiatan koordinasi ini ditutup dengan komitmen bersama dari seluruh pihak yang terlibat untuk terus bekerja sama dalam mewujudkan ketahanan pangan yang kokoh di wilayah Kecamatan Tanah Miring dan sekitarnya. 

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, langkah-langkah strategis yang telah dirancang diyakini akan membawa manfaat besar bagi petani dan masyarakat secara keseluruhan.

(YM)