Ketukan Cahaya: A. Tenri Nabilah Uswa Membawa Pesan Kedamaian dalam Amaliyah Ramadhan di SDN 7 Salotungo -->

Translate


Ketukan Cahaya: A. Tenri Nabilah Uswa Membawa Pesan Kedamaian dalam Amaliyah Ramadhan di SDN 7 Salotungo

CELEBESINDO
Jumat, 07 Maret 2025


Soppeng, Celebesindo.com, Pada pagi yang teduh, ketika embun masih bersujud di pucuk-pucuk daun, SD Negeri 7 Salotungo diselimuti kehangatan cahaya spiritual. Hari kedua Amaliyah Ramadhan menjadi lebih bermakna dengan hadirnya A. Tenri Nabilah Uswa, alumni sekolah yang kini melanjutkan perjalanan ilmunya di kelas 9 Putri MTs Pondok Pesantren Yasrib Lapajung Barat, Watansoppeng.

Dengan langkah yang tenang, Andi Tenri Nabilah melangkah ke hadapan adik-adik kelasnya, membawa setangkup hikmah yang mengalir lembut seperti sungai yang mengantarkan jiwa menuju ketenangan. Ia menyampaikan tausiah bertema "Sholat adalah Solusi Masalah Hidup," mengingatkan bahwa dalam setiap gerakan sholat, ada bisikan cinta dari Allah yang siap memeluk hati-hati yang gelisah.

“Ketika dunia terasa sempit, rukuklah. Ketika hati terasa berat, bersujudlah. Sebab dalam setiap takbir, ada panggilan kasih yang mengangkat kita dari jurang kegelisahan,” ujar Nabilah, matanya berbinar memancarkan ketulusan.

Ia mengisahkan bagaimana sholat menjadi pelipur lara dalam perjalanannya menuntut ilmu di pesantren. Ketika rindu rumah menggetarkan jiwa, dan ujian hidup terasa menyesakkan, sholat menjadi pelabuhan tempat ia bersandar. Dalam sunyi sepertiga malam, ia menemukan bahwa Allah tak pernah jauh, dan setiap tetes air mata yang jatuh dalam sujud akan berbuah ketenangan yang tak terlukiskan.

Kepala SDN 7 Salotungo, Abdul Asis, S. Pd I, menyampaikan rasa syukur atas kehadiran Nabilah yang kembali membawa cahaya ke sekolahnya. “Kami melihat Andi Tenri sebagai bunga yang mekar karena disiram ilmu dan disinari akhlak. Kehadirannya menjadi pengingat bahwa sholat bukan sekadar kewajiban, melainkan tali yang menghubungkan kita dengan keabadian kasih sayang Allah,” tutur beliau dengan haru.

Setelah tausiah selesai, para siswa berkumpul mengelilingi Andi Tenri, bagaikan lebah yang rindu nektar hikmah. Mereka bertanya, berdiskusi, dan mendengarkan dengan hati terbuka. Kebersamaan ini menjadi cermin kasih yang mempererat ikatan persaudaraan dan menegaskan bahwa ilmu yang bermanfaat adalah yang dibagikan dengan cinta.

Hari itu, SDN 7 Salotungo tidak hanya menjadi saksi sebuah tausiah, tetapi juga perjalanan ruhani yang mengingatkan bahwa dalam setiap rakaat sholat, ada pintu langit yang terbuka. Dan di balik pintu itu, ada Allah yang selalu menanti hamba-Nya untuk kembali.

Karena sesungguhnya, hidup adalah perjalanan pulang, dan sholat adalah kompas yang menuntun kita menuju cahaya-Nya.